Pasien Kanker Beresiko Herpes Zoster (Varicella)

Penderita kanker beresiko lebih tinggi terkena herpes zoster (cacar api atau cacar ular), menurut studi terbaru dalam Journal of Infectious Diseases. Seperti dilansir WebMD, Rabu (9/1), studi ini melibatkan 240 ribu pasien kanker di Australia pada tahun 2006–2015.

Orang dengan kanker di paru-paru, payudara, prostat atau organ lainnya — beresiko terkena herpes zoster (varicella) 30 persen lebih tinggi daripada orang tanpa kanker, kata peneliti Jiahui Qian dari University of New South Wales, Sydney, Australia. Resiko herpes zoster lebih tinggi pada pasien kanker darah terjadi dalam dua tahun sebelum diagnosa kanker mereka. Tetapi pada pasien tumor padat, lebih besar resiko herpes zoster disebabkan perawatan kemoterapi, bukan karena kanker itu sendiri, kata para peneliti.

Herpes zoster ditandai oleh ruam menyakitkan dan kulit melepuh yang disebabkan virus varicella zoster (cacar air). Setelah penderita sembuh dari cacar air, virus varicella tidak aktif (dormant) dalam tubuh, tetapi menyebabkan herpes zoster (cacar ular atau cacar api) jika diaktifkan kembali di kemudian hari.

Temuan ini menunjukkan vaksin varicella sebagai cara mencegah herpes zoster dan komplikasinya pada pasien kanker. “Temuan ini memiliki implikasi penting mengingat kemajuan terbaru dalam pengembangan vaksin herpes zoster (varicella),” tulis Kosuke Kawai, dari Harvard Medical School, dan Dr. Barbara Yawn, dari University of Minnesota.


Sumber: Antara 11 Januari 2019